Graham Potter mengungkapkan ketertarikannya untuk mengambil alih posisi pelatih kepala Timnas Swedia setelah Jon Dahl Tomasson dipecat. Tomasson diberhentikan menyusul kekalahan kandang 0-1 dari Kosovo yang hampir mengakhiri peluang Swedia lolos ke Piala Dunia 2026. FOOTBALL STRIDE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Potter, yang baru saja meninggalkan West Ham United setelah delapan bulan menjabat, mengatakan kepada media Swedia Fotbollskanalen bahwa pekerjaan sebagai pelatih kepala tim nasional Swedia akan menjadi kesempatan yang fantastis. Ia mengaku memiliki perasaan khusus terhadap Swedia dan sepak bolanya.
Mantan manajer Ostersund itu menambahkan bahwa ia siap mempertimbangkan tawaran dari Asosiasi Sepak Bola Swedia jika memang merasa bisa membantu tim nasional mencapai tujuannya.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Rekam Jejak Graham Potter
Graham Potter dikenal karena kiprahnya di Swedia bersama Ostersund, di mana ia membawa klub dari level keempat hingga tampil di Liga Europa selama tujuh tahun. Pengalamannya ini menjadi nilai tambah jika ia kembali menekuni sepak bola di negeri yang dicintainya tersebut.
Sebelum menangani West Ham, Potter juga sempat menukangi Chelsea dan memiliki pengalaman di klub-klub Inggris lain seperti Brighton dan Swansea. Meskipun perjalanannya di Liga Premier relatif singkat, reputasinya tetap solid karena keberhasilannya membangun tim dari dasar hingga bersaing di level Eropa.
Potter menekankan bahwa pengalaman yang ia miliki membuatnya siap menghadapi tantangan baru, termasuk membawa Swedia kembali ke jalur kualifikasi Piala Dunia.
Harapan Swedia di Piala Dunia
Dengan dipecatnya Tomasson, masa depan Swedia di Piala Dunia 2026 tergantung pada kemampuan mereka lolos melalui babak playoff. Tim nasional Swedia sempat tampil kurang konsisten di kualifikasi, dengan tiga kekalahan dan satu hasil imbang dari empat pertandingan.
Potter percaya bahwa pendekatan taktis dan pengalaman manajerialnya dapat membantu Swedia memperbaiki performa. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pihak-pihak terkait untuk memastikan visi dan strategi tim berjalan seiring.
Jika Potter ditunjuk, Swedia akan mendapatkan pelatih yang memahami sepak bola lokal dan memiliki rekam jejak membangun tim dari nol, sesuatu yang bisa menjadi kunci untuk menavigasi babak playoff dan kembali ke Piala Dunia.
Potter dan Masa Depan Sepak Bola
Saat ini, Potter berada di Swedia dan menikmati waktu di rumahnya setelah meninggalkan Liga Premier. Ia menyatakan bahwa meski baru berusia 50 tahun, ia masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan di dunia sepak bola.
Ia mencari pekerjaan di mana ia merasa bisa membuat perbedaan nyata, bukan sekadar posisi bergengsi. Kriteria ini menjadi dasar bagi Potter dalam mempertimbangkan tawaran baru.
Jika peluang menangani Timnas Swedia muncul, Potter siap mengambilnya dengan semangat untuk membantu tim mencapai target. Ini sekaligus melanjutkan karier manajerial yang telah membawanya ke berbagai level kompetisi, baik domestik maupun internasional. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballstride.com.