Fabian Hurzeler Kritik Southampton Karena Banyak Mengeluh

Bagikan

Pelatih Brighton, Fabian Hurzeler, kembali melontarkan kritik pedas terhadap Southampton setelah pertemuan mereka pekan lalu.

Fabian Hurzeler Kritik Southampton Karena Banyak Mengeluh

Perlu diketahui, Brighton dan Southampton bertemu pada laga Liga Inggris 2024-2025 pekan lalu. Laga yang berakhir 1-1 itu masih menyisakan cerita-cerita untuk kita semua, terutama dari kedua pelatih. Kira-kira, apakah yang disampaikan oleh Fabian Hurzeler mengenai Southampton usai hasil imbang kedua tim pekan lalu? Di bawah ini, FOOTBALL STRIDE akan memberikan informasi mengenai pertanyaan tersebut. Mari simak sekarang!

Pangkal Permasalahan Antara Fabian Hurzeler dan Southampton

Seperti yang diketahui, pada pekan lalu, Brighton menjamu Southampton dalam laga Liga Inggris 2024-2025. Laga tersebut berakhir dengan skor 1-1 usai gol sundulan Mitoma Kaoru dibalas oleh Flynn Downes. Dengan hasil tersebut, kedua tim harus puas berbagi poin di akhir laga yang berlangsung ketat itu.

Namun, yang menjadi buah bibir pembicaraan adalah momen saat Southampton berhasil unggul seusai gol Downes. Cameron Archer berhasil memanfaatkan umpan silang dari Ryan Fraser sebelum menjebol gawang Bart Verbruggen. Namun gol tersebut dianulir karena Adam Armstrong dianggap berada di posisi offside.

Hal yang menjadi sorotan adalah bagaimana sang wasit sangat lama mengambil keputusan, sehingga keputusan tersebut menjadi kontroversial. Pengecekan VAR tersebut membutuhkan hampir empat menit sebelum memutuskan jika gol Archer batal. Pelatih Southampton, Russell Martin, sampai marah-marah seusai laga berakhir karena keputusan tersebut.

“Saya sudah melihat momennya secara penuh. Kami diberitahu bahwa hal itu [posisi Armstrong] memengaruhi keputusan Verbruggen di bawah mistar gawang, padahal saya rasa tidak. Bola berada di belakang Adam. Jika memang Armstrong menyentuh bola sebelum Arma [nama panggilan Archer], saya akan memahami keputusannya. Tetapi Adam tidak melakukannya. Bola berada di belakang Adam dan saya tidak bisa melihat bagaimana dia tidak menyentuh bola berpengaruh terhadap kiper, saya benar-benar tidak bisa,” ujar pelatih Southampton itu.

“Penafsirannya masih sangat subjektif dan pengambilannya keputusannya saja sangat lama. Jadi menurut saya ini masih termasuk kesalahan wasit, karena mereka sudah menonton situasi dengan cermat, tapi mereka masih melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. Saya jadi kesal dan frustrasi dengan hal tersebut, karena tim tampil baik sepanjang laga dan mampu menahan Brighton. Saya sangat bangga dengan penampilan dari para pemain, tapi semua rusak karena satu momen tersebut,” pungkas Martin.

Fabian Hurzeler Membalas Komentar Tersebut

Hurzeler pun membalas apa yang dia sebut sebagai balasan anak kecil tersebut. “Begini saja ya. Ada kejadian di Babak Pertama dimana si Downes [yang mencetak gol penyeimbang] seharusnya sudah mendapat dua kali kartu kuning. Saya sudah bilang ini ke wasit dan pemain saat Paruh Waktu. Tapi saat Babak Kedua, dia membuat pelanggaran keras lagi dan dia tidak diberikan kartu kuning. Jadi saya rasa Russell tidak berhak protes seperti itu.”

“Jika saja kartu merah itu diberikan, hal tersebut bisa mengubah permainan ke arah kami. Ingat saat kami kehilangan [Carlos] Baleba saat melawan Bournemouth? Kami sudah unggul dengan tenang, mengontrol permainan, lalu tiba-tiba mendapat kartu merah yang menurut saya tidak logis. Tapi saya tidak banyak mengeluh di laga itu. Sekarang Russell ingin bicara mengenai kejadian gol yang dianulir itu? Menurut saya seperti anak kecil saja,” ujar pelatih asal Jerman itu.

Dia juga menyoroti pertengkarannya dengan Martin di lapangan saat peluit panjang dari wasit berbunyi. “Untukku, penting untuk saling menghormati satu sama lain. Dengan berkelakuan seperti itu, Russell seperti menunjukkan jika dia tidak hormat pada saya. Saya rasa penting untuk menunjukkan rasa hormat pada satu sama lain. Itu cara saya dibesarkan dari kecil,” pungkas pelatih asal Jerman itu.

Baca Juga: Amorim Fokuskan Kualitas MU, Bukan Empat Besar

Rivalitas Panas Antara Brighton dan Southampton

Rivalitas Panas Antara Brighton dan Southampton

Persaingan antara Brighton dan Southampton lebih dari sekadar angka di papan skor. Pertemuan kedua tim selalu diwarnai emosi dan tensi yang tinggi. Ini adalah pertandingan yang dinanti-nanti oleh para penggemar, di mana setiap operan, setiap tekel, dan setiap gol bisa menjadi momen bersejarah.

Dalam konteks ini, kritik yang dilontarkan Hurzeler bisa dibilang terlihat semakin signifikan karena melibatkan klub-klub yang memiliki rivalitas kuat. Rivalitas ini akar akarnya dipenuhi dengan sejarah panjang. Banyak penggemar yang menganggap pertandingan ini sebagai Derbi Selatan yang penuh semangat.

Ketika Fabian Hurzeler mengungkapkan pandangannya tentang Southampton, tidak sedikit yang melihatnya sebagai bagian dari drama dan hiburan yang menyelimuti pertandingan ini. Ketegangan ini yang membuat setiap derbi unik dan mengesankan, serta dengan mudah bisa mempengaruhi performa tim di atas lapangan.

Dampak dari Kritikan Terhadap Southampton

Kritik pedas dari Hurzeler tentu saja bisa menimbulkan dampak negatif, tetapi bisa juga menjadi pendorong positif bagi tim Southampton. Ada dua cara pandang mengenai hal ini. Di satu sisi, kritik semacam itu bisa memperburuk mental tim, menyebabkan para pemain merasa di bawah tekanan dan kehilangan kepercayaan diri.

Namun, di sisi lain, ini juga bisa menjadi momen untuk introspeksi dan motivasi. Pemain sering kali perlu diingatkan tentang apa yang diharapkan dari mereka. Dengan pernyataan Hurzeler, banyak yang berharap Southampton akan merespons kritik tersebut dengan tampil lebih baik.

Setelah semua kritik dan sorotan ini, banyak yang penasaran tentang langkah selanjutnya bagi Southampton dan terutamanya pelatih Russell Martin. Pelatih Southampton tersebut, yang mana memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan tim secara mental dan taktis, harus mampu mendengarkan kritik tersebut dan mencoba mengubahnya menjadi sebuah kesempatan untuk perbaikan.

Bahkan, menghadapi tim seperti Brighton yang dipimpin oleh pelatih dengan pola pikir tajam seperti Fabian Hurzeler, membutuhkan persiapan yang matang. Bagi Martin, ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan diri. Dia bisa menjadikan kritik Hurzeler sebagai motivasi untuk mengeluarkan performa terbaiknya dari timnya di masa mendatang.

Kesimpulan

​Kritik dari Fabian Hurzeler mungkin terasa keras, tetapi di dalamnya terdapat harapan untuk perbaikan dan kemajuan.​ Apakah itu untuk Southampton, untuk Downes, atau untuk sepak bola Inggris secara umum, setiap masukan yang konstruktif memiliki daya dukung yang besar.

Menonton bola tidak hanya tentang menikmati pertandingan, tetapi juga tentang melihat bagaimana setiap individu berjuang untuk melakukan yang terbaik. Ketika kritik disampaikan dengan positif, itu bisa menjadi motivasi ekstra bagi setiap pemain untuk keluar dari zona nyaman dan memaksimalkan potensi mereka.

Dalam sepak bola, seperti dalam kehidupan, pertumbuhan sering kali datang dari momen-momen yang menantang. Dan kita semua, sebagai penggemar, harus siap menyaksikan perjalanan ini, yang penuh liku, tantangan, dan, tentu saja, drama yang membuat olahraga ini begitu menarik untuk diikuti.

Buat kalian yang tidak ingin ketinggalan informasi terupdate mengenai seputaran tentang Sepak Bola, kalian bisa langsung kunjungi FOOTBALL ONLY.