Xabi Alonso Buka Era Baru di Santiago Bernabeu Sebagai Pelatih Real Madrid

Bagikan

Xabi Alonso, mantan gelandang legendaris Real Madrid, siap memulai babak baru dalam kariernya sebagai pelatih kepala Los Blancos mulai musim 2025/26.

Xabi-Alonso-Buka-Era-Baru-di-Santiago-Bernabeu-Sebagai-Pelatih-Real-Madrid

Pengumuman resmi penggantian Carlo Ancelotti oleh Alonso menyambut antusiasme tinggi dari fans dan klub, menandai transisi penting di salah satu klub sepakbola terbesar dunia. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai era baru Xabi Alonso di Santiago Bernabeu. Ikuti terus perjalanan menarik dari Xabi Alonso dan Kisah lengkapnya hanya di FOOTBALL STRIDE.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Latar Belakang Transisi Pelatih di Madrid

Real Madrid memasuki fase transisi penting pada musim 2025 dengan pengumuman resmi bahwa Carlo Ancelotti akan meninggalkan kursi kepelatihan untuk melatih tim nasional Brasil mulai Juni mendatang. Kepergian Ancelotti ini membuka peluang bagi klub untuk merancang era baru di bawah asuhan Xabi Alonso. Diberi kepercayaan menjadi pelatih kepala mulai musim 2025/26.

Keputusan ini diambil di tengah tekanan besar yang selama ini membayangi Ancelotti. Terutama setelah hasil kurang memuaskan di kompetisi Liga Champions musim terakhir, di mana Real Madrid gagal mempertahankan gelar juara mereka. Carlo Ancelotti selama dua periode memimpin Real Madrid berhasil mengukir sejarah sebagai pelatih tersukses dengan koleksi 15 gelar termasuk tiga Liga Champions dan beberapa gelar domestik lainnya.

Meski berhasil mencatatkan banyak prestasi gemilang, masa jabatannya terlihat diwarnai kritik terkait penampilan tanpa pola yang jelas di lapangan pada beberapa kesempatan. Hal ini menjadi salah satu sorotan kritis sebelum masa transisinya. Keberhasilan dan jasa besar Ancelotti tetap dihormati oleh klub dan para pemain yang menyatakan penghargaan tinggi atas kepemimpinannya selama ini.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Visi Taktik Xabi Alonso dan Tantangan di Real Madrid

Visi-Taktik-Xabi-Alonso-dan-Tantangan-di-Real-Madrid

Xabi Alonso membawa visi taktik yang sangat terstruktur dan disiplin ke Real Madrid, terbukti dari keberhasilannya menerapkan sistem 3-4-2-1 di Bayer Leverkusen yang menonjolkan penguasaan bola dengan build-up yang rapi dan pola pressing yang agresif dalam transisi. Formasi ini memaksimalkan peran wing-back yang menyerang lebar. Serta kekuatan ganda di lini tengah untuk menjaga stabilitas dan mendikte ritme permainan.

Alonso menekankan progresi bola melalui passing pendek dan gerakan berkecepatan tinggi yang mengutamakan kontrol area tengah lapangan dan pemanfaatan ruang semi-ruang (half-spaces) oleh pemain kreatif di sektor ofensif. Meski memiliki sistem favorit, Alonso juga dikenal fleksibel dan beradaptasi sesuai dengan kelebihan skuad yang dimiliki. Di Leverkusen, ia pernah mengubah formasi beberapa kali musim ini untuk mengatasi tekanan lawan serta memelihara efektivitas serangan.

Menunjukkan pragmatisme yang bisa menjadi nilai tambah saat menghadapi skuad Real Madrid yang kaya talenta. Tapi memiliki karakter berbeda dengan tim Bundesliga tersebut. Namun, tantangan utama Alonso di Madrid adalah bagaimana menggabungkan gaya permainan terorganisir dan terstruktur. Ia membawa dengan kebebasan ekspresi individual para bintang Madrid seperti Vinicius Jr dan Kylian Mbappe. Selama ini lebih terbiasa dengan gaya permainan yang longgar dan kreatif ala Ancelotti.

Baca Juga: Eberechi Eze Cetak Dua Gol untuk Crystal Palace, Tottenham Turun ke Posisi 17 di Liga Primer

Harapan dan Tantangan di Bernabeu

Sebagai pelatih berusia 43 tahun yang sudah menunjukkan kapasitas besarnya di Bundesliga, Alonso dianggap sebagai sosok masa depan Real Madrid. Klub menginginkan ia memimpin transisi generasi, mengintegrasikan talenta muda seperti Endrick dan Arda Guler. Sekaligus mempertahankan harga diri dan prestise klub dengan meraih gelar utama segera.

Namun, Alonso harus menghadapi tekanan besar dari fans, media, dan manajemen yang sangat menuntut keberhasilan instan. Bernabeu bukan tempat untuk kegagalan, dan Alonso harus membuktikan bahwa pendekatan taktiknya dapat berfungsi di lingkungan yang lebih kompleks dan penuh ekspektasi seperti Madrid.